Apa saja alat batik tulis yang perlu diketahui? Ada sejumlah alat yang biasa dipakai saat kegiatan membatik. Untuk mengetahui apa saja alat tersebut, simak artikel ini.
Batik tulis termasuk warisan budaya Indonesia yang mendunia. Motif serta teknik pembuatan batik yang rumit menarik perhatian banyak orang. Dalam proses pembuatan batik juga dibutuhkan keahlian dan peralatan khusus. Lantas, apa saja alat batik tulis yang diperlukan untuk membatik?
Keindahan motif batik tulis menjadikan batik tersebut sebagai karya seni yang memukau serta patut dibanggakan di tingkat dunia. Tidak hanya digunakan sebagai pakaian, batik tulis merupakan simbol identitas budaya Indonesia. Kini, batik tulis sering dipakai pada berbagai acara formal, misalnya upacara adat, pernikahan, perayaan, dan acara lainnya.
Dalam membuat batik tulis, terdapat sejumlah alat yang harus dipersiapkan. Untuk mengetahui apa saja alat tersebut, simak uraian di bawah ini.
Alat Batik Tulis
Proses membuat batik tulis tak hanya memerlukan keahlian tinggi, tetapi juga didukung oleh berbagai peralatan membatik. Perpaduan antara keterampilan tangan pengrajin dan alat tradisional tersebut yang akan menciptakan motif batik tulis yang indah.
Alat batik tulis dapat dikatakan sebagai elemen kunci dalam proses pembuatan batik. Setiap alat memiliki fungsi khusus yang mendukung para pengrajin membuat motif yang khas. Inilah sejumlah alat yang perlu disiapkan dalam kegiatan membatik, antara lain:
1. Canting
Canting merupakan alat utama pada kegiatan membatik. Bentuknya menyerupai pena di mana ujungnya terbuat dari tembaga dan gagang dari bambu atau kayu.
Kegunaan canting, yaitu untuk menggambar pola batik menggunakan malam panas. Ujung canting memiliki lubang kecil agar malam bisa mengalir secara perlahan ke kain.
2. Malam (Lilin Batik)
Selanjutnya, yaitu malam yang merupakan lilin yang dipakai untuk menutupi permukaan kain dari pewarna batik. Malam diaplikasikan pada kain menggunakan canting. Malam harus dalam kondisi cair ketika pengaplikasian agar mengalir dengan baik melalui canting dan membentuk pola yang diinginkan.
3. Wajan dan Kompor
Alat batik tulis lainnya yang harus ada adalah wajan dan kompor. Fungsi wajan, yaitu untuk melelehkan malam sebelum diaplikasikan ke kain. Sementara itu, fungsi kompor untuk menjaga agar malam tetap dalam keadaan cair selama proses membatik berlangsung.
Perlu diketahui, suhu malam harus dijaga agar tak terlalu panas atau terlalu dingin. Pasalnya, hal ini akan memengaruhi aliran malam melalui canting.
4. Kain Mori
Kain mori merupakan bahan dasar yang diperlukan pada kegiatan membatik. Umumnya, kain yang baik harus mempunyai serat halus dan rapat supaya malam bisa meresap secara sempurna.
5. Gawangan
Berikutnya, ada gawangan yang dijadikan penyangga untuk membentang kain mori saat kegiatan membatik. Alat ini terbuat dari kayu dan sangat penting guna menjaga kain tetap stabil.
6. Pewarna
Jika malam telah selesai diaplikasikan, kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Pewarnaan biasanya dilakukan secara berulang kali.
Apabila proses pewarnaan sudah dilakukan, malam harus dihilangkan dari kain. Tujuannya untuk menampilkan motif batik yang telah dibuat. Proses ini disebut dengan istilah pelorotan. Caranya, yaitu kain dicelupkan di dalam air panas supaya malam pada kain bisa meleleh. Selanjutnya, kain dibilas serta dikeringkan.
Kesimpulan
Batik tulis sebagai warisan budaya negara Indonesia perlu dijaga kelestariannya. Setiap alat yang dipakai pada kegiatan membatik mempunyai peran penting untuk menciptakan batik tulis yang berkualitas baik. Dengan mengetahui sejumlah alat batik tulis yang diperlukan untuk kegiatan membatik tersebut, hal ini menjadi cara penting untuk menjaga serta mempertahankan warisan budaya ini.